Selasa, 10 April 2012

Spiritual dalam Sastra



          Kajian tentang sastra memang tidak pernah habis dan bosan untuk dibahas, apalagi jika dihubungkan dengan yang lain. Hal itulah yang menginspirasi panitia  festival puisi internasional untuk mengadakan seminar dengan tema “Spiritual dalam Sastra”.(9/4)
          Tepat pukul 08.00 WIB aula gedung Ir.Soekarno  telah dipenuhi mahasiswa dan dosen dari berbagai fakultas, dalam beberapa menit sudah tidak ada kursi yang masih kosong, sehingga banyak mahasiswa yang terpaksa duduk lesehan di lantai. “saya berangkat agak telat, saya kira masih dapat tempat duduk ternyata sudah penuh semua jadinya ya lesehan mbak”, ungkap nurul dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab.

          Ada 3 pemateri, 1 moderator dan 1 penerjemah yang mengisi pada acara tersebut, 3 pemateri diantaranya adalah : Sujata Bhatt (seorang penyair dan penerjemah asal India), Dr.Michael Agustin (penyair, penulis dan broadcaster dari Jerman) dan KH. Zawawi Imron (penyair dari Indonesia).
          Sujata Bhatt banyak menjelaskan tentang hubungan spiritual dengan puisi, walaupun ia menjelaskan menggunakan bahasa Inggris tetap bisa diapahami oleh para peserta karena setelah itu akan langsung diterangkan oleh seorang penerjemah dari Jerman yang sangat fasih berbicara dalam bahasa Indonesia. Sedangkan KH. Zawawi Imron dalam materinya banyak diisi dengan kata-kata puitis yang sangat indah dan menjelaskan tentang hakikat seorang penyair, “ Semua orang adalah penyair, yang membedakan adalah apakah orang itu menuliskannya atau tidak”, jelas peraih penghargaan prestigious SEA Award 2011 di Thailand dengan penuh keyakinan.
          Tepuk tangan berulang kali terdengar ketika KH.Zawawi Imron mengatakan bahwa suami isitri ialah teman berjama’ah dalam mengagungkan Allah dan wanita tercantik yang sangat berharga bagi Beliau adalah Ibu. “Pak de Zawawi memang keren dalam merangkai kata-kata, saya saja sampai merinding, pokoknya gak nyesel  ikut acara ini”, ucap salah satu peserta dengan senyum bahagia.
          Sebelum seminar selesai dibuka sesi tanya jawab, awalnya sangat banyak yang mengangkat tangan, tapi karena waktu terbatas hanya  3 orang saja yang diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan.(nay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar