Ada
pertemuan maka ada perpisahan. Selama 3 hari berturut-turut serangkain urutan
acara dalam rangka festival puisi internasional telah berlangsung dengan lancar
dan sukses. Acara yang bertemakan what’s poetry ini ditutup pada senin malam
pukul 18.30 di aula rektorat lantai 1.(10/4)
Para
mahasiswa dari berbagai fakultas memenuhi aula rektorat lantai 1 yang berubah
menjadi sebuah bioskop dihiasi dengan lighting yang memukau. Tepuk tangan terus
membahana ketika satu per satu penyair dari berbagai penjuru dunia maju ke
pentas, senyum bahagia tidak pernah lepas dari bibir mereka.
Tanpa
disangka-sangka 2 MC yang tampil menarik memanggil beberapa pimpinan UIN MALIKI
dan fakultas Humaniora dan Budaya yang sangat berpengaruh dalam acara tersebut.
“Mari kita sambut dengan meriah dekan kita tercinta yang setia menemani panitia
dalam mempersiapkan acara walau sampai larut malam, beliau adalah KH. Chamzawi,
M.Hi”, ucap Hj. Like Rascova Oktaberlina, M.Pd dengan suara membahana.
Tak
ada rasa lelah yang terlihat dari para penonton, “semakin malam, semakin heboh,
penyairnya lucu-lucu jadi ketawa terus”, ucap Aliya yang merupakan salah
satu anggota volunteer. Apalagi setelah 3 atau 4 penyair tampil selalu
diselingi dengan sebuah penampilan, salah satunya adalah lantunan shalawat dari
UPKM JDFI, selain itu yang paling membuat penonton senang yakni ketika Fikar W.
Eda membacakan puisi dengan diiringi musik dangdut dan tarian yang menarik dan tiba-tiba para penyair asing juga
beberapa penonton maju untuk ikut larut dalam musik dangdut. “Saya tidak
menyangka para penyair bule mau maju mbak, mereka terlihat menikmati dan senang
sekali”, ujar Siti Munadziroh yang duduk di barisan depan.
Sekitar pukul 11.00 acara pun akhirnya ditutup
dengan sambutan dari pembantu rektor dua. “ Saya sangat senang dengan
diadakannya acara festival puisi internasional dan memohon maaf kepada seluruh
undangan jika ada penyambutan yang kurang berkenan”, ucap Pak Mudji yang malam
itu memakai baju batik.(nay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar