Gadis
cantik bernama lengkap Lathifah Hanum Indri Astutik, S.S. ini lahir di kota
Sragen pada tanggal 2 Juli 1988. Sekarang beliau tinggal di Mabna Fathimah
Az-Zahra Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly kamar 30, sedangkan alamat aslinya adalah
di Perum Ngembat Asri A.8 Gemolong Sragen. Anak pertama dari dua bersaudara ini
sedang menuntut ilmu di jurusan Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang tepatnya semester 2, selain belajar beliau juga menjadi
murabiyyah Mabna Fathimah Az-Zahra dan menjadi staff devisi ta’lim afkar di
MSAA, dan ketika beliau merasa jenuh maka travelling adalah pilihan terbaik
karena hal tersebut adalah yang paling beliau sukai.
Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan
dan menolong antara satu dengan yang lain, sehingga dapat dikatakan bahwa kita
tidak akan terlepas dengan sebuah organisasi dan dalam organisasi pasti muncul
istilah kepemimpinan. Menurut dzah Hanum setiap orang adalah pemimpin bagi
dirinya sendiri, tapi sebagian dari orang juga mengemban amanat untuk memimpin
orang banyak dalam sebuah organisasi, jadi kepimpinan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan memimpin. Sedangkan pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mempunyai sifat tegas, bijaksana dalam mengambil keputusan,
bertanggung jawab, bisa merangkul orang di sekitarnya dan berwibawa sehingga
tidak akan diremehkan orang.
Setelah resmi diangkat menjadi merabiyyah, beliau merasakan
bahwa menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah walau sebelumnya sudah membayangkan hal tersebut. Tapi,
meskipun terasa berat rasa menyesal tidak pernah ada, karena beliau bersyukur
dapat mempunyai pengalaman yang luar biasa dan dapat mengenal dengan banyak
orang-orang hebat.
Beliau
mengakui bahwa sebenarnya tidak ada niatan untuk menjadi seorang murabiyyah,
ketika pendaftaran dibuka hanya
coba-coba ikut dan ternyata diterima, beliau hanya berpositif thinking bahwa
para pengasuh percaya dirinya dapat menjadi murabiyyah yang baik, apalagi
dukungan dari teman-teman dekatnya tidak pernah berhenti.
Meskipun dahulu telah menjadi
musyrifah sejak semester 3 sampai semester 8, tapi menurut beliau ada perbedaan
antara musyrifah dan murabiyyah. Menjadi murabiyyah itu lebih berat, kalau
musyrifah hanya bertanggung jawab pada anak dampingan saja, sedangkan
murabiyyah harus merangkul dan bertanggung jawab pada seluruh musyrifah dan
mahasantri serta banyak hal yang harus dikerjakan selama menjadi staff ma’hady.
Menurut dzah Hanum mengatur waktu adalah hal yang susah tapi hal tersebut tidak dijadikan sebuah beban, meski awalnya
terasa sulit tapi dengan seiring berjalannya waktu akan terasa mudah dan menjadi
terbiasa.
Masalah
dan rintangan akan pasti ada dalam kehidupan kita. Jika masalah datang maka
beliau akan menceritakannya dengan sahabat terdekat karena dengan begitu hati
akan menjadi lega, salah satu sahabat beliau adalah ustadzah Ava yang juga
menjadi murabiyyah, sehingga mereka sering berdiskusi dan saling memberi
semangat untuk terus berjuang. Beliau berfikir bahwa semua pengalaman dalam
hidup sangat berkesan karena hal tersebut tidak akan mungkin bisa terulang
kembali.
Nama : Arina Nailal Ulya
NIM : 09310038
Tidak ada komentar:
Posting Komentar